Selasa, 05 April 2011

Waris, Pelukis Bak Truk dari Purbowangi
MELUKIS TRUK: Waris tengah menyelesaikan lukisan pada bak truk milik Rasidi di depan Pasar Hewan Purbowangi, Buayan, Kebumen. SM/Supriyanto
Kebumen, CyberNews. Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi perasaan senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.Makna keindahan itulah yang selama ini dipahami Waris (36) warga Dusun Legok Desa Purbowangi Kecamatan Buayan, Kebumen setiap kali melukis. Tak terkecuali, apakah ia melakukannya di atas kertas, kanvas, dinding, atau di bak truk sekalipun. Insting keindahan itulah yang menuntun membuat gradasi warna menggoreskan kuas mempertemuan garis menjadi bentuk gambar yang sempurna.
"Tidak pernah belajar melukis dari bangku sekolah. Sedikit baca buku, tapi selebihnya belajar secara alami," ungkap Waris.
Saat ditemui SM CyberNews, laki-laki yang tidak lulus SMP itu sedang melukis di bak truk colt diesel milik Rasidi warga purbowangi di depan Pasar Hewan Purbowangi.
Dengan menggunakan cat kayu dan kuas berbagai bentuk dan ukuran Waris yang menekuni pekerjaan itu tahun 1987 mulai berekspresi. Mulai memberikan warna dasar, hingga menambahnya dengan garis dan warna. Jadilah sebuah lukisan pemandangan alam pedesaan di bak truk yang biasa untuk mengangkut sayuran dari Yogya.
Selanjutnya, dengan lincah tangan bapak dua anak itu menyelesaikan gambar seorang perempuan dengan rambut tergerai dalam posisi tiduran setengah telanjang. "Tergantung pesanan, Mas. Bentuk apa saja bisa saya kerjakan, sesuai selera pemilik truknya" katanya.
Tiap orang beda selera, ada yang suka pemandangan, gambar perempuan, tapi ada juga yang hanya membuat sketsa. Tidak tentu kata dia, berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lukisan di satu bak truk. Semua itu tergantung tingkat kesulitan bidang dan gambar. Ada yang hanya dua jam, namun ada juga sampai lima jam. Satu lukisan di bak truk Waris mematok harga Rp 40.000/meter.
"Pernah saya melukis di bak truk pengangkut hewan, baru setengah jadi sudah dibuat mengangkut sopirnya," tuturnya menceritakan dia melanjutkan lukisan itu di lain hari.
Di kalangan sopir truk yang biasa mengangkut hewan ke pasar hewan tersebut nama waris cukup dikenal. Terutama yang menggunakan lukisan tangan untuk mewarnai bak truk mereka. Namun, selain bak truk Waris juga seringkali melukis dinding sekolah, termasuk menerima orderan dari sekolah untuk membuat visi misi sekolah.
"Sekarang lagi ramai orderan karena ada dana BOS," katanya ia biasa mendapatkan order dari guru atau menggunakan seorang penghubung.
Pada mulanya dia tidak mempunyai cita-cita menjadikan lukisan sebagai sumber penghidupan. Namun keyakinan bahwa lukisan bisa menghasilkan uang tumbuh ketika suatu saat dia sedang iseng melukis keindahan alam di Waduk Sempor. Ada seseorang yang menunggui dan setelah lukisan itu selesai orang tersebut langsung membelinya.
Selama menekuni dunia melukis, Waris mempunyai pengalaman menarik yang hingga kini tidak pernah ia lupakan. Yakni ketika melukis sosok ratu pantai selatan. Tiga kali ia melukis sosok yang dalam mitologi Jawa merupakan penguasa pantai selatan tersebut.
"Aneh, pernah tiba-tiba ada klabang besar dari balik kanvas saat saya melukis," ujarnya menyebutkan saat ini lukisan tersebut disimpan di galeri kompleks Tourism Information Centre (TIC) Kebumen.





  • Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety dan peace) sehingga masyarakat bebas dari gangguan fisik maupun psykis.
  • Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta kepatuhan hukum masyarakat (Law abiding Citizenship).
  • Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan.
  • Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap memperhatikan norma - norma dan nilai - nilai yang berlaku dalam bingkai integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.